PT. Happy Prima berdiri pada tahun 1999, dan sudah berkembang di lebih dari 25 propinsi dengan legalitas lengkap serta memiliki cabang-cabang di daerah dan tersebar di seluruh Indonesia serta bergerak di bidang Tour & Travel khususnya menangani Umrah dan Haji, Tour Domestik & Internasional, Tiket Pesawat, MICE (Meeting Incentive Conference & Exhibition) dengan nama (merk dagang) Rahmatan Lil’alamin Tour & Travel dan sampai saat ini masih eksis di dunia Biro perjalanan. Pada tahun 2010 kepemilikan berganti dan memiliki divisi marketing khusus yang bernama Prima Saidah yang sudah berpengalaman dalam menjaring banyak jamaah umrah maupun haji di seluruh tanah air.
3. Surat Keterangan Departemen Keuangan
4. Izin Tetap Usaha Pariwisata
5. Surat Keterangan Wajib Pajak
6. Keterangan Keanggotaan ASITA
DEFINISI & TUJUAN
FRANCHISE
Franchise atau waralaba berfungsi untuk memperluas dan meningkatkan pasar atau penjualan, RAHMATAN LIL’ALAMIN Tour & Travel dengan divisi marketing PRIMA SAIDAH, menjamin untuk berusaha dengan sistem francais atau waralaba dapat dilaksanakan secara mudah dan terjangkau, karena sudah sangat berpengalaman dibidangnya.
Dalam hal ini, keuntungan dari sistem franchise atau waralaba jauh lebih cepat karena sudah dipandu oleh perusahaan induk yang sudah lama berdiri sudah barang tentu lamanya perusahaan berdiri sudah dikenal oleh masyarakat, tanpa mengurangi kemandirian calon franchise. Begitu juga ke depan kita mengupayakan franchais-franchise dari luar negeri dapat diterima oleh masyarakat Indonesia agar produksi dalam negeri meningkat, masyarakat Indonesia hanya memakai bendera dan membayar royalty kepada perusahaan luar tersebut akan tetapi mendapat hasil yang berkualitas dan berkuantitas juga terjamin karena pengelolaannya, Sistem franchise benar-benar menjadi solusi untuk masyarakat Indonesia untuk dapat keluar dari keterbelakangan dalam memproduksi macam-macam karena pangsa pasarnya benar-benar berada di wilayah Indonesia hanya kita (masyarakat) belum paham betul mengembangkan secara professional.
Alangkah baiknya apabila pemerintah untuk perbaikan ekonomi membuat franchise menjadi solusi utama dimana perusahaan luar (pihak asing) tidak terlibat langsung dalam pengelolaan dan hal ini sudah banyak terjadi di Indonesia, contohnya penggunaan VISA dan MASTER CARD yang dipakai oleh bank-bank Indonesia, WESTERN UNION, KFC, Mc. Donalds dan sebagainya. Cukup banyak usaha franchise yang tidak menyebutkan dirinya franchise dikarenakan adanya birokrasi pemerintah tetapi sebenarnya termasuk dalam kategori bisnis usaha franchise,. Cth: HILTON HOTEL, HYATT HOTEL, PRUDENTIAL dan PETRONAS, demikian juga perusahaan-perusahaan Makanan, Fashion dan Otomotif.
MOTIVASI
“RAHMATAN LIL’ALAMIN MENERAPKAN PROGRAM ATTA’AWUN”
Di Rahmatan Lil Alamin, kami menggunakan sistem Franchise untuk dapat meningkatkan produksi sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya dengan program Yang disebut ATTA’AWUN (tolong-menolong), dengan ini Anda memiliki peluang mendapatkan kebutuhan dengan biaya ringan bahkan Gratis, bisa mendapatkan penghasilan tambahan serta membantu orang lain untuk mendapatkan kebutuhan dengan ringan seperti anda.
Dengan sistem Franchise, kita dapat membuat kualitas yang baik, pemasaran yang baik dan memadai karena bangsa kita baru belajar dalam segala hal yang perlu belajar cepat untuk dapat bersaing dengan Negara lain. Pada kenyataannya masalah perijinan terjadi birokrasi yang sangat panjang, belum lagi pemerintah kita yang belum siap dengan berbagai hal, lama perusahaan dan nama yang terkenal (Brand) menjadi ukuran dimana telah banyak orang menikmati pelayanan. Di Malaysia tahun 2000 sudah membentuk kementrian franchise sedangkan Pemerintahan Indonesia sampai saat ini belum ada satu badanpun yang berhubungan dengan franchise. Oleh karena itu sistem franchise/waralaba belum begitu familiar di Indonesia.
Dengan system franchise jauh lebih mudah dan cepat, kita hanya diharuskan untuk membayar royalti kepada Franchiser yang sudah professional, dan apabila kita sudah bisa berdiri sendiri, maka kontrak sudah tidak perlu diperpanjang lagi.
Rahmatan Lil’Alamin tidak membangun usaha investasi, melainkan hanya memasyarakatkan Travel khususnya di Bidang Umrah & Haji ini sampai sejauh mungkin, seperti di daerah-daerah yg tersebar di Indonesia dimana masih terdapat begitu banyak calon jamaah Umrah & Haji maupun yang membutuhkan pelayanan Tiket Pesawat dan Tour yang mungkin masih belum begitu banyak keberadaannya di daerahnya masing-masing. Kami hanya menerapkan program Penarawan Peluang usaha untuk di terapkan Learning by doing. Majunya Travel tidak hanya dari Umrah & Haji saja tapi juga dari Ticketing dan apabila nanti Franchise harus berinvestasi bisa juga membangun Tour Package & Voucher Hotel, In bound, Out bound, Travel Document, Visa, pengurusan passport dan Travel Insurance. Kesimpulannya dengan system franchise, bangsa kita diharapkan dengan cepat dapat meningkatkan teknologi industri tertentu dengan nilai investasi yang baik dan menguntungkan serta ditempuh dalam waktu yang lebih cepat.
